Sabtu, 26 Oktober 2013

Galeri Bunda

GALERI BUNDA

PROFIL PENGUSAHA DAN PERUSAHAAN
Galeri Bunda merupakan usaha kerajinan yang memproduksi “towel cake” yaitu bahan handuk yang dibentuk menyerupai kue dan juga produksi souvenir dari bahan kain flanel. Pemilik usaha adalah Bapak Bayuaji yang mempunyai latar belakang D3 Pertanian Universitas Brawijaya dan Ibu Vivin alumnus S1 Jurusan Perikanan Universitas Brawijaya, keduanya memadukan cipta dan karyanya dalam bentuk kerajinan towel cake dan flanel. Bapak Bayu semula bekerja di bidang asuransi dan forex trading  di Surabaya, namun karena merasa kurang dapat berkembang beliau berkeinginan mendirikan usaha sendiri, pada pertengahan tahun 2007 beliau resign dari perusahaan, tahun 2008 mendirikan usaha Galeri Bunda. Pada awal usahanya Galeri Bunda hanya memproduksi towel cake, namun dalam perkembangannya seiring dengan banyaknya permintaan, kemudian menambah jenis produk dengan bahan-bahan flanel.
Pemasaran produk Galeri Bunda semula dilakukan secara online, kemudian dengan perkembangan produksi dan permintaan pasar, mulai dilakukan penjajagan pasar melalui pameran-pameran baik di pulau Jawa maupun luar Jawa serta penjualan di Pasar Wisata Tugu Kota Malang. Ternyata hasilnya sangat menggembirakan, banyak pembeli yang kemudian menjadi pelanggan tetap. Intensitas pameran juga mulai diperbanyak sehingga jaringan pelanggan semakin banyak, antara lain: Pameran Inacraft  2013 di JCC Jakarta.
Moto yang dipakai oleh pengusaha ini adalah selalu kreatif dan inovatif. Dengan demikian produk-produknya selalu bertambah jumlah dan variasinya. Harga satuan produk berkisar antara Rp.3.800,- hingga Rp. 500.000,- per buah, bergantung tingkat kerumitan dan bahan baku untuk membuat kerajinan tersebut.

Disamping itu Bapak Bayu sering diminta untuk memberikan pelatihan terutama di sekolah-sekolah yang mengajarkan program kewirausahaan. Peminat pembelajaran towel cake ternyata sangat banyak di kalangan remaja, apalagi dalam pelatihan diajarkan menjadikan lembaran kain handuk menjadi produk-produk yang lucu, unik menarik serta sangat menyerupai kue serta mempunyai nilai jual yang tinggi sehingga memberi dorongan kepada para remaja untuk terjun di bidang wirausaha.

PROFIL PRODUK GALERI BUNDA


Sandal Lucu

SANDALLUCU

PROFIL PENGUSAHA DAN PERUSAHAAN


Sesuai dengan namanya SANDALLUCU adalah usaha kerajinan yang memproduksi sandal-sandal bermotif lucu. Perusahaan milik Ibu May dan Bapak Yuniman Sugesti. Usaha kerajinan sandal ini dijalani berkat pengalaman bapak Sugesti telah 12 tahun bekerja di Pabrik Sandal Daimatu Dinoyo (PMA Jepang). Kaluar dari pekerjaan tersebut maka pada tahun 2000 memberanikan diri untuk mendirikan usaha bersama istri tercinta dengan modal tekad dan pengalaman membuat sandal japit. Sejak tahun 2004 hingga sekarang SADALLUCU memproduksi sandal dengan motif lucu dan imut
Sandallucu mempunyai ciri khas untuk membuat masing-masing sandal dilakukan dengan gunting dan lem sesuai dengan pola rancangan. Sehingga sandal tersebut sangat disukai oleh anak-anak sekolah dan remaja pada umumya. Pemesan bisa membawa pola/motif sendiri. Harga sepasang sandal terjangkau oleh masyarakat umum, yaitu antara Rp.10.000,- hingga Rp. 20.000,- Pemasaran selama ini tidak banyak menemui kendala, selain di pasarkan di rumah produksi juga setiap minggu pagi dipasarkan di Pasar Wisata Tugu Kota Malang. Selain itu Sandallucu dipasarkan secara online. Dalam hal persaingan Sandallucu tidak terlalu merisaukan, karena kebanyakan pesaing sandal motif menggunakan teknik sablon yang relatif gambarnya tidak tahan lama, sedangkan sandallucu penerapan motifnya dilakukan dengan pengguntingan bahan sesuai motif sehingga lebih awet.

PROFIL PRODUK SANDALLUCU




Lita Decorative Glasspainting

LITA DECORATIVE GLASS PAINTING

PROFIL PENGUSAHA DAN PERUSAHAAN
Dra. Dyah Rachmalita, MAP mempunyai latar belakang pendidikan S1 Ekonomi dan S2 FISIP Universitas Brawijaya. Beliau adalah pemilik usaha LITA DECORATIVE GLASSPAINTING, sebelumnya tidak berangan-angan menjadi pengusaha di bidang glasspainting. Namun karena hobinya melukis dengan cat minyak diatas kanvas kemudian membawanya menjadi perajin Glasspaintng . Perkenalannya dengan glasspainting dimulai pada tahun 2007 ketika mengikuti sebuah kursus melukis diatas permukaan kaca yang diselenggarakan di Surabaya, kursus tersebut dibawakan oleh seorang pelatih ahli glass painting berkebangsaan Rumania. Meski hanya berlangsung 1 hari namun kursus tersebut sangat menarik dan menjadikannya sebagai titik awal keahlian mbak Lita dalam menggeluti usaha di bidang glasspainting terutama dengan teknik decorative. Tahun 2007 pula didirikan usaha LITA DECORATIVE GLASSPAINTING. Awalnya hanya bermaksud menyalurkan hobi melukis botol, gelas, dan piring kaca, lama-kelamaan produk yang dihasilkan mulai banyak sehingga mulai difikirkan tentang pemasaran yang lebih luas sehingga selain di rumah produksi Jl. Kawi Selatan 1 Malang dibuka showroom di Plaza Araya. Pameran-pameran mulai banyak diikuti, baik di tingkat lokal, regional, nasional, bahkan internasional di Kota Kuala Lumpur.

Keistimewaan produk LITA DECORATIVE GLASSPAINTING terletak dari keunikan dekoratif dan tema lukisan yang sesekali memakai tema-tema tradisional, seperti: batik, topeng Malangan, wayang, dan lain-lain. Selain itu mbak Lita dipercaya untuk memberikan pelatihan skill glasspainting oleh Kanwil Koperasi dan UMKM Jawa Timur maupun Dinas Perindag Kota Malang di berbagai kepada para calon pengusaha, ibu-ibu dharma wanita, dan remaja di kota-kota di Jawa Timur. 

PROFIL PRODUK LITA DECORATIVE GLASSPAINTING

Cenderamata Keramik

CENDERAMATA KERAMIK

PROFIL PENGUSAHA DAN PERUSAHAAN


Cenderamata Keramik dimiliki oleh Bapak Syamsul Arifin dan Ibu Sulastri, merupakan usaha dalam bidang produksi sekaligus memasarkan hasil produksi keramik. Awalnya pak Syamsul bekerja di Pabrik Keramik milik Pemda Jawa Timur di Kawasan Dinoyo. CENDERAMATA dimulai ketika pak Syamsul memberanikan diri keluar dari tempat kerjanya dan mendirikan usahanya sendiri dengan modal pinjaman yang diperoleh dari Bank sebesar Rp 5 Juta. Dengan modal tersebut beliau berhasil mendirikan dan mengembangkan usahanya di kawasan industri keramik Dinoyo Malang walaupun dengan alat-alat dan bahan yang masih terbatas, serta desain dan pekerjaanya pun masih beliau kerjakan sendiri beserta keluarganya. Seiring berjalannya waktu, mulai banyak peminat dan pemesan yang senang dan meminati hasil karyanya, sehingga banyak yang mulai memesan. Dari banyaknya konsumen tersebut CENDERAMATA mulai merekrut tenaga kerja baru dari kalangan  luar keluarga.
Meski tidak memiliki pendidikan formal di bidang seni keramik Pak Syamsul mempunyai banyak pengalaman menimba ilmu keramik antara lain di Bandung dan Jepang sehingga dengan bekal itu beliau semakin bersemangat untuk mengembangkan industri keramik Cenderamata. Saat ini “Cenderamata” keramik memiliki 10 orang pekerja termasuk Bapak Syamsul sendiri yang masih menyempatkan diri untuk melakukan pekerjaan yang tidak mampu dilakukan oleh pekerja. Dalam rangka pengrekrutan tenaga kerja untuk usahanya beliau mencari orang-orang yang sesuai di bidang yang beliau perlukan dalam usaha keramik. Beliau tinggal mengarahkan mereka agar sesuai dengan kriteria desain produknya.
Dengan perjalanan waktu, banyak usaha keramik serupa yang bermunculan. Hal ini tentunya membuat persaingan sangat berat. Akan tetapi Cenderamata Keramik mengantisipasinya dengan menciptakan desain produk yang berbeda dengan produk lainnya yaitu desain produk yang mengandung unsur “ Natural Produk “ yang menghasilkan produk yang bagus serta terkesan “mewah“ namun masih bersifat natural. Akhirnya Cenderamata Keramik memiliki ciri khas berupa bunga motif seruni sehingga pelanggan sudah mengenal bahwa keramik dengan motif bunga sruni dan berkesan “ Natural Produk “ akan mengingatkan bahwa produk itu dibuat dan diciptakan oleh Cenderamata keramik.
Saat ini banyak sekali hasil produksi dari Cenderamata Keramik. Mulai dari tempat tusuk gigi, gelas, mug, produk aroma terapi, produk untuk interior rumah, serta aksesoris lainnya. Untuk pemasarannya sudah mencapai berbagai kota besar di Indonesia, antara lain: Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, bahkan beberapa pelanggan mengirim produk Cnderamata hingga ke Korea dan Jepang. Prosentase produk yang dijual ke luar kota Malang 60% sedangkan yang di jual dalam kota 40%. Pameran-pameran telah diikuti oleh Cenderamata Keramik untuk memperluas jaringan pasar baik di tingkat lokal Malang, regional Jawa Timur, Nasional, bahkan pernah mengikuti pameran internasional di Perth Australia.

Dalam pengembangan industri keramik, Pak Syamsul dipercaya menjadi Ketua Paguyuban Perajin dan Pedagang Keramik Dinoyo dan mengembangkan Kampung Wisata Keramik Dinoyo yang sekarang menjadi salah satu Ikon Wisata Industri Keramik di Kota Malang.

PROFIL PRODUK CENDERAMATA KERAMIK




Maharani embroidery handicraft

MAHARANI EMBROIDERY HANDICRAFT

PROFIL PENGUSAHA DAN PERUSAHAAN

Maharani Embroidery Handicraft dimiliki oleh Ibu Dra. Aliefien Primianti, sarjana ekonomi Universitas Brawijaya yang oleh banyak pelanggannya dipanggil mbak Pipin, beralamat di Jl. Watugong 38 Malang. Maharani merupakan usaha kerajinan yang memproduksi  sekaligus memasarkan hasil produksi souvenir dengan bahan dasar kain berwarna lembut yang dibordir komputer dengan motif-motf bunga cerah. Kebanyakan pelanggan pertama kali lihat souvenir Maharani langsung jatuh cinta karena produknya fungsional bukan sekedar pajangan, bahannya halus, warna-warna cerah dan lembut serta hiasan bordir yang sangat serasi menjadikan produk Maharani banyak disukai pelanggan. Awalnya berdirinya Maharani pada tahun 1994 dimulai dari hobi mbak Pipin yang senang menjahit serta membuat pernik-pernik souvenir dari bahan kain. Hasil produksi yang semula kecil-kecilan itu ternyata banyak diminati sehingga pembeli yang kemudian menjadi pelanggan menyarankan untuk memproduksi dalam jumlah besar. Oleh karena itu pemilik Maharani ini punya keinginan yang kuat untuk memajukan usahanya serta mulai banyak belajar tentang souvenir dan mencoba menciptakan souvenir yang sedang diminati (sedang trend), ternyata semakin banyak peminat/konsumen yang menyukai hasil produksi Maharani Souvenir.

Dari waktu ke waktu banyak usaha souvenir serupa yang bermunculan, tentunya ini berpotensi menjadikannya sebagai pesaing. Akan tetapi Maharani sudah mengantisipasi dengan cara banyak menciptakan desain-desain produk yang baru dan tentunya produk yang dihasilkan harus bagus serta terkesan “mewah”. Sehingga Maharani  memiliki Trade Made sendiri berupa souvenir dari bahan kain yang dihiasi dengan bordir komputer dengan motif-motif yang khas, jika suatu saat orang melihat souvenir dengan bentuk dan motif yang khas tersebut akan mengingatkan pada tempat souvenir khas Malang itu dibuat oleh Maharani.Embroidery Handicraft.

Setiap tahun Maharani selalu mengikuti pameran kerajinan terbesar di Indonesia yaitu Inacraft dan pameran-pameran lain yang berskala nasional. Saat ini sudah banyak hasil-hasil produksi souvenir yang  dihasilkan oleh Maharani, antara lain: souvenir pernikahan, tas, kipas, lampu, tudung saji, tempat cermin dan masih banyak lagi. Konsumen terbesar dari perusahaan ini adalah dari kalangan ibu-ibu dan remaja putri terutama yang akan menyelenggarakan hajatan misalnya: pernikahan, serah terima jabatan, parsel, sedangkan hasil produksi sudah dapat dijual ke seluruh Indonesia, pelanggan terbesar berasal dari Surabaya, Jakarta dan Bandung.

Perkembangan produksi yang terus meningkat seiring dengan permintaan pelanggan yang semakin banyak menyebabkan rumah produsi di Jl. Watugong sudah tidak mampu menampung kegiatan produksi, maka sejak tahun 2010 Maharani menambah rumah produksi di Jl. Sudimoro Kota Malang.

Jaringan kerjasama terus dilakukan Maharani, antara lain dengan Dinas Perindag, Dinas Koperasi, ASEPHI Jawa Timur. Sedangkan BUMN yang pernah menjadi bapak angkat adalah PT Angkasa Pura Surabaya

PROFIL PRODUK MAHARANI

 


Jumat, 25 Oktober 2013

Profil GS4 Woodcraft

GS4 WOODCRAFT


PROFIL PENGUSAHA DAN PERUSAHAAN

GS4 Woodcraft yang beralamat di Jalan Gondosuli no. 4 Malang merupakan salah satu perusahaan kerajinan kayu yang didirikan pada tahun 1992 oleh pasangan bapak Hery Budiyanto dan Retno Hastuti yang mempunyai latarbelakang pendidikan berbeda namun saling melengkapi, Pak Hery yang lulusan S1 dan S2 dari Arsitektur ITB serta S3 Urban & Regional Planning dari Universiti Teknologi Malaysia, selain perajin juga dosen Arstektur Universitas Merdeka Malang dan bu Retno lulusan S1 Administrasi Niaga Universitas Brawijaya, keduanya bisa memadukan antara desain, manajemen dan marketing sehingga usaha GS4 dapat berkembang. Usaha GS4 bermula tahun 1992 dari memanfaatkan limbah pabrik furniture menjadi produk-produk aksesori dan souvenir kayu. Modal awalnya adalah tekad dan hobi membuat desain sehingga terwujud produk-produk aksesori rumah sederhana namun estetis. Dalam perkembangannya ternyata produk awal GS4 tersebut mempuyai banyak peminat yang kemudian menjadi pelanggan sehingga bahan baku tidak mencukupi lagi apabila tetap menggunakan kayu limbah dan mengharuskannya memakai kayu glondongan, sehingga sampai saat ini bahan utama pembuatan produk GS4 menggunakan kayu pinus yang berasal dari Perhutani. Produk yang dihasikan dibagi dalam 3 kelompok, yaitu: aksesori rumah, souvenir, dan produk untuk anak, Inovasi dan kreativitas desain selalu dilakukan agar pelanggan selalu memperoleh produk yang baru demikian pula dalam teknik pengerjaan meskipun tidak menggunakan mesin-mesin yang sangat canggih namun diupayakan menghasilkan produk yang inovatif, indah, bersih, halus dan menarik.

Pemasaran produk telah merata di seluruh Indonesia, apalagi saat ini didukung oleh pemasaran secara online melalui website maupun jejaring sosial. Secara rutin GS4 mengikuti pameran baik skala lokal, regional, nasional bahkan beberapa kali internasional. Pesaing sesama perajin kayu cukup banyak, namun GS4 telah memiliki teknik pengerjaan yang khas sehingga sampai saat ini produk kerajinan GS4 mempunyai karakter yang tidak dimiliki oleh perajin lain. Produk GS4 telah diakui sebagai salah satu produk unggulan kota Malang. 

Selama 21 tahun bergelut di bidang kerajinan kayu GS4 sudah mengalami banyak pengalaman yang tidak melulu suka tetapi juga duka akibat tertipu mitra usaha yang hampir membuat usahanya kolaps. Pengalaman dalam mengelola serta pahit manisnya usaha kerajinan menjadikan pak Hery dipilih menjadi ketua Asosiasi Perajin Kota Malang (APKM) dengan harapan para perajin yang lebih junior dapat menimba ilmu dari para perajin senior.

Pada waktu tertentu banyak mahasiswa dan siswa SMA/SMK yang melakukan studi serta magang di workshop GS4, demikian pula para pengusaha yang dikirim khusus oleh pemerintah daerah untuk mendalam produksi dengan bahan baku kayu dalam bentuk kunjugan dan magang. Dari pengalaman mengelola usaha GS4, pak Hery dan bu Retno sering diminta untuk menjadi narasumber dalam pelatihan kewirausahaan dan skill kerajinan kayu di berbagai perguruan tinggi, SLTA, dan umum.

PAMERAN

PROFIL PRODUK GS4 WOODCRAFT
AKSESORI RUMAH

SOUVENIR

PRODUK UNTUK ANAK

Profil Asosiasi Perajin Kota Malang

PROFIL  ASOSIASI PERAJIN KOTA MALANG
Asosiasi Perajin Kota Malang (APKM) merupakan perkumpulan para produsen kerajinan yang berkedudukan di Kota Malang. APKM dibentuk pada tahun 2003 oleh beberapa perajin yang menginginkan adanya wadah komunikasi, saling tukar informasi dan tempat berkumpul para perajin sehingga secara bersama-sama dapat memajukan usaha bersama. Asosiasi perupakan perkumpulan yang anggotanya terbuka bagi perajin produsen namun tidak menerima anggota yang bukan produsen (pedagang kerajinan).
Dalam perkembangannya telah banyak dilakukan kegiatan yang melibatkan para anggota APKM, antara lain kegiatan pameran: Gebyar Produk Kerajinan Kota Malang oleh APKM (di Dieng Plaza dan Plasa Araya), Kreanita (perajin wanita) bekerjasama dengan IWAPI Malang, Pameran Produk Khas Malang bekerjasama dengan Rotary Club Malang, pameran kerjasama dengan UNMER, Disperindag, Dinas Koperasi, KADIN Kota Malang. Beberapa pameran lokal, nasional, dan internasional melibatkan APKM dalam pemilihan anggota perajin berpotensi antara lain: Pameran di Malang (Olimpic Garden, Matos), di Jakarta (Inacraft), di Kuala Lumpur (Homedec dan Inacraft Lifestyle) serta pameran-pameran di Mataram NTB, Padang, Palangkaraya, Makassar, dan lain-lain. Gelar produk rutin diakukan oleh 10 anggota APKM di Pasar Wisata Tugu Kota Malang setiap hari minggu pagi.
Kegiatan pembinaan oleh Pemerintah Kota Malang, Provinsi dan Pemerintah Pusat juga melibatkan APKM dalam merekomendasikan anggota, antara lain dalam acara: seminar kewirausahaan, ekspor, HAKI, persaingan usaha, dan lain-lain. Pertemuan anggota APKM dilaksanakan setiap bulan sekali mengambil tempat secara bergiliran di kediaman anggota APKM.

Dari masa ke masa APKM semakin berkembang seiring dengan masuknya para anggota baru yang relatif lebih energik, bersemangat, serta menguasai teknologi informasi sehingga selalu terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman diantara anggota APKM. 
Pameran oleh APKM di Plasa Araya